Thursday, 13 March 2008

Power of Dream

POWER OF DREAM - KEKUATAN IMPIAN

Allah menciptakan manusia dengan tujuan. Penciptaan bumi dan langit, binatang melata, bakteri dan virus sekalipun diciptakan dengan suatu tujuan. Lalu bagaimanakah kita menjalani hidup kita? apakah setiap hari kita bangun, hanya menyibukan diri dengan tugas-tugas rutin, tanpa tahu mengapa dan kemana semua itu akan berujung.
Bayangkan kita pergi ke suatu tempat, tanpa tahu apa tujuan kita pergi ke tempat itu. Sudah pasti kita akan bingung, tidak tahu apa yang harus kita lakukan di tempat tersebut. Jika kita tidak berani menetapkan tujuan, kita tidak akan menjadi apa-apa. Hidup akan sia-sia, karena kita hanya akan menjadi seorang pecundang.

Orang-orang besar yang telah mewarnai sejarah dengan keberhasilan-keberhasilannya dalam menciptakan perubahan, seperti Nabi Muhammad , Mahatma Gandhi, Helen Keller, mereka semua memiliki impian, Kesuksesan hidup dimulai dengan mimpi, karena dengannya akan tercipta kekuatan yang menggerakan seluruh potensi dalam diri manusia. Begitu sering saya melihat saudara-saudara saya, teman-teman saya, bingung jika di tanya apa impiannya, apa visi dan misi hidupnya ? Mereka pasti akan menjawab. ”Ah, tidak usah dipikirkan, biar saja mengalir bagai air”. Benarkah demikian ?

Andri Wongso salah satu motivator terbaik di Indonesia, yang bergelar SDTTTP (Sekolah Dasar Tidak Tamat Tetapi Sukses) berpesan, miliki mimpi-mimpi yang positif dalam kehidupanmu, karena dengan kekuatan mimpi itulah hidup akan menggairahkan untuk dijalani. Dan siaplah berjuang dengan segenap usaha demi mewujudkan setiap impian kita dengan berani membayar harga. Dalam meraih kesuksesan dalam bidang apapun, pertama-tama, kita harus berani bermimpi. Stephen Covey berpendapat bahwa segalanya diciptakan dua kali. Ada ciptaan mental atau pertama, dan ciptaan fisik atau kedua. Sebelum segala sesuatu menjadi nyata, seseorang harus mampu meng imajinasikan dalam pikirannya. Sebelum pesawat terbang ada, Wright bersaudara mewujudkankannya dalam khayalan mereka, baru kemudian mereka bertindak untuk mewujudkan.

Manusia harus memiliki impian. Tetapi impian yang dimaksud adalah, mimpi yang memiliki daya dobrak, yang disebut cita-cita atau harapan, dan bukan mimpi di siang bolong atau angan-angan. Ibnu Qudamah menjelaskan perbedaan harapan dan angan-angan. Menurutnya, harapan adalah masa vakum untuk menanti sesuatu yang disenangi. Tetapi apa yang diharapkan akan terjadi itu, harus ada sebab yang menghasilkannya. Jika tidak ada sebab yang diketahui wujudnya dan tidak diketahui ketiadaannya, maka dinamakan angan-angan. Mimpi, harus di sertai dengan usaha untuk mewujudkannya dan melihat realitas yang ada di depannya. Sedangkan angan-angan adalah keinginan yang tidak disertai tindakan. Ia hanya sekedar lintasan pikiran akan sesuatu yang disenangi.

Sebagai contoh, ada dua orang pemuda yang bermimpi ingin memiliki sebuah mobil. Pemuda pertama mencurahkan seluruh pikirannya, daya upaya, untuk mewujudkan itu semua. Bagaimana mencari cara untuk mendapatkan uang, mencari informasi tentang tipe mobil yang inginkan, berapa harganya, dan spesifikasinya. Dia menyusun strategi, dia bertindak untuk mewujudkannya. Sebaliknya, pemuda B juga mempunyai impian untuk memiliki sebuah mobil. Tetapi yang dilakukan pemuda ini adalah duduk berpangku tangan, tidak pernah bekerja lebih keras, tidak pernah bekerja lebih cerdas untuk menghasilkan uang dan membeli mobil yang diinginkannya. Dia tidak pernah membuat rencana atau apapun yang dapat menghantarkannya kepada impiannya itu. Dari ilustrasi di atas, keinginan pemuda A memiliki mobil adalah harapan, cita-cita atau impian yang memiliki daya dobrak. Sedangkan bagi pemuda B, impian itu adalah angan-angan, kebodohan atau mimpi di siang bolong.

Untuk memiliki impian yang memiliki daya dobrak, seseorang harus menciptakan sebuah mimpi yang jelas, spesifik dan detail, sehingga dapat divisualisasikan. Semakin jelas sebuah mimpi, semakin mudah ia menjadi kenyataan. Jika kita menetapkan impian yang abstrak, misalnya , ”saya bermimpi menjadi orang yang bahagia” . Pikiran anda akan memprosesnya. Apa yang dimaksud dengan bahagia ? Bahagia yang bagaimana ? pikiran kita sulit untuk memvisualisasikan hal-hal yang sifatnya abstrak dan tidak jelas. Lihatlah bagaimana Rosullullah mengajarkan kita tentang hal itu. Salah satunya adalah pada saat perang khandaq, Rosullah menggali parit, sedang tanahnya begitu keras. Untuk memotivasi para sahabat, Rosullah bersabda, ”Allah Maha Besar. Aku diberi kunci-kunci Syam. Demi Allah, aku benar-benar bisa melihat istana-istananya yang bercat merah saat ini..... aku diberi tanah persi. Demi Allah, saat ini pu aku bisa melihat istana Mada;in yang bercat putih.... aku diberi kunci-kunci Yaman. Demi Allah, dari tempatku ini aku bisa melihat pintu-pintu gerbang Shan’a.” Dan dikemudian hari, umat islam berhasil menaklukan Syam, Persi dan Yaman, dan kota-kota lainya di dunia.
Terlepas dari bahwa beliau adalah Rosulullah yang memiliki kelebihan yang tidak dimiliki umatnya, tapi hal tesebut mengajarkan kepada kita, bahwa saat itu Rosul memberikan harapan, impian kepada para sahabat-sahabat. Rosul menciptakan gambaran yang jelas tentang mimpi itu ke dalam pikiran para sahabat, agar para sahabat memiliki semangat dalam mengatasi kesulitan-kesulitan di masa itu.

Impian seorang umat muslim, harus menembus langit, menjangkau kehidupan sesudah kematian, bukan sekedar impian yang bersifat keduniaan. Impian tertinggi seorang muslim adalah bertemu dengan Allah di surga. Tetapi, harus kita sadari bahwa impian tersebut sangat kompleks, dan sulit divisualisasikan oleh pikiran kita. Walaupun kita mungkin bisa membayangkan (versi kita) tentang kenikmatan surga, tapi mampukah akal menjangkau wujud Allah ? Jadi, seyogyanya, impian tersebut harus kita terjemahkan ke dalam bahasa sederhana, yang mampu dijangkau oleh akal pikiran manusia. Kita harus menetapkan impian trasenden kita dalam bingkai keduniaan yang lebih membumi sehingga mudah untuk divisualisasikan. Misalnya kita bermimpi untuk menjadi seorang pengusaha sukses sehingga dapat berjihad dengan harta untuk kepentingan agama Allah. Atau bermimpi menjadi seorang penulis untuk menyampaikan kebenaran islam keseluruh dunia, dalam rangka meraih surga, dan masih banyak lagi. Impian yang jelas, kongkret semacam itu, lebih mudah untuk dimengerti oleh pikiran bawah sadar kita dan akan menciptakan energi yang membuat kita TAKE ACTION, alias bertindak dengan penuh semangat.

Selain itu, kita perlu mengasosiasikan mimpi-mimpi kita dengan kesenangan dan kepedihan. Salah satu cara yang diperkenalkan Anthony Robbins dalam merubah perilaku seseorang agar dapat meraih impiannya adalah Neuro Associative Conditioning, yaitu mengkaitkan cita-cita dengan suka dan duka atau kesenangan dan kepedihan. Dalam terapinya terhadap pasien-pasienya, beliau menyuruh mereka untuk memvisualisasikan dengan jelas, kesenangan yang akan diperoleh jika berhasil mewujudkan keinginannya itu. Semakin detail, maka semakin bagus. Dan bayangkan bagaimana jika mereka tidak berhasil mendapatkan impiannya itu. Visualisasikan duka, kesedihan, penderitaan yang akan dialami, sehingga tubuh anda merasakan ketakutan.
Sebenarnya, metode di atas bukan hal yang baru bagi umat islam. Dalam Al Qur’an, Allah meberitakan kepada kita tentang surga dan neraka, mendeskripsikan kesenangan yang akan di dapat orang-orang beriman di dalam surga, dan kesengsaraan serta kepedihan neraka. Mengapa Allah memberikan gambaran itu kepada kita ? Jawabannya adalah, agar manusia mampu membayangkan surga dan neraka sehingga mereka akan termotivasi untuk menjadi orang-orang sholeh, dan takut jika berada dalam kesesatan, karena kepedihan yang akan dirasakan dalam neraka.


Jadi segara tetapkan impian anda, tekadkan untuk membayar berapapun harganya dan berdoalah dengan sungguh-sungguh. Gambarkan dengan jelas dan detail impian tersebut dalam pikiran anda. Bayangkan kesenangan apa yang akan anda dapatkan jika anda mampu meraih impian anda tersebut, dan juga kesengsaraan jika anda tidak bisa mendapatkannya. Jika orang-orang non muslim telah mengetahui kekuatan impian sehingga mereka bisa berjaya dan sukses di segala bidang, mengapa kita orang-orang Islam, yang memiliki keyakinan kepada Allah, tidak memiliki impian-impian yang positif dalam kehidupan ini ?
Jangan takut bermimpi karena takut akan kegagalan. Allah merahasiakan takdir, agar kita dapat berpikir positif dan bersikap proaktif dalam menyongsong takdir terbaik kita. Percayalah, jika anda pikir anda bisa, maka anda pasti bisa dengan ijin Allah.

Selamat bermimpi saudariku...

FUTUR

FUTUR

Sebagian orang sangat familiar dengan terminologi futur, tetapi jangan heran jika banyak diantara mereka yang bahkan tidak pernah mendengar kalimat itu seperti itu sebelumnya (bahkan menganggap jenis makanan apa itu ?). Tentunya bagi sebagian yang sudah kenal dengan kata itu, menganggap futur sebagai virus yang mematikan-semacam virus flu burung- atau ada juga yang menganggapnya sebagai virus flu biasa yang akan hilang dengan sendirinya. Tapi benarkah futur itu berbahaya dan ganas, atau penyakit itu bisa dikategorikan penyakit ringan yang bisa disembuhkan oleh obat yang dibeli di warung ?

SEKILAS TENTANG FUTUR

Secara bahasa, futur berarti terhenti setelah berjalan atau diam setelah bergerak. Tetapi dalam terminologi syariat, futur dapat didefinisikan sebagai penyakit yang mengenai seorang aktivis, paling rendah malas atau berlambat-lambat dan paling tinggi terhenti atau berdiam setelah rajin dan bergerak dengan semangat (STID DI Alhikmah, 2007).

Diibaratkan seorang pendaki gunung yang telah berjalan melewati jurang, tebing dan hutan untuk mencapai puncak gunung, tetapi di tengah jalan ia tiba-tiba memutuskan untuk berhenti dan tidak melanjutkan perjalannya sampai ke puncak. Apa alasannya ? bermacam-macam. Ada yang merasa bahwa apa yang dicapainya telah cukup dan dia tidak perlu meneruskan misinya-yaitu sampai ke puncak. Ada yang merasa dia harus beristirahat sejenak tetapi kemudian dalam istirahatnya itu dia terlena dan merasa nyaman, ada juga yang merasa lelah dan putus asa, dan banyak lagi alasan lainnya. Jika diamnya hanya sesaat, melepaskan sedikit kelelahan dan kebosanan dari rutinitas, mungkin itu sesuatu yang manusiawi dan pasti terjadi pada diri tiap orang. Tetapi jika kondisi itu berlangsung cukup lama dan pada akhirnya membuat orang tersebut berhenti dan kemudian menyerah dan memutuskan untuk turun gunung, itulah yang disebut virus futur kronis yang bisa menyebabkan hilangnya cahaya iman dari dalam kalbu manusia.

CARA MENGATASI FUTUR

Rosulullah bersabda :
Waspadalah kalian dalam berlebihan dalam menjalankan agama, sesungguhna umat sebelum kalian binasa karena berlebihan dalam menjalankan agama (H.R. Ahmad).

Salah satu penyebab futur adalah jika seseorang terlalu berlebihan dan ekstrim dalam menjalankan agama
Apapun yang berlebih pasti tidak baik. Islam mengajarkan prinsip wasathiyyah (pertengahan) dan diungkapkan pula dengan istilah tawazun ( keseimbangan). Menurut Yusuf Qardhawi, prinsip tawazun menggabungkan antara sesuatu dan kebalikannya dengan penuh keserasian dan keharmonisan, tanpa sikap berlebihan maupun pengurangan. Beliau memberikan contoh sikap tawajun antara hak tubuh dan hak ruh (rohani dan jiwa), maka tidak ada padanya penyengsaraan tubuh sampai batas penyiksaan, sebagaimana yang terdapat pada beberapa ajaran agama atau kepercayaan di dunia (Qardhawi, 129 – 130).

Oleh karena itu Rosul mengajarkan agar kita tidak berlebihan dalam menerapkan ajaran dan hukum-hukum Islam melebihi kapasitas fitrah manusia. Sikap berlebihan dan melawan fitrah, akan menghasilkan keputusasaan dan akhirnya pengingkaran. Diibaratkan sebuah komputer, jika kita menjalankan program yang tidak sesuai dengan softwarenya, atau memaksakan program yang tidak sesuai dengan kapasitasnya, akibatnya komputer akan menjadi lambat dan pada akhirnya akan hang atau berhenti beroperasi. Begitu juga dengan manusia.

Seorang muslim tidak boleh berlebihan dan melampaui batas dalam mengkonsumsi yang mubah. Dia harus menghindari hal-hal yang syubhat apalagi yang haram. Dalam surat Al A’raf (7) ayat 31, Allah berfirman : Hai anak adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

Orang yang hidup sendiri dan berpisah dari jamaah berpotensi besar untuk menjadi futur, karena ia tidak memiliki komunitas yang akan mengingatkannya, memberinya memotivasi untuk terus bergerak ke arah yang lebih baik. Bergabung dengan jamaah, institusi, atau organisasi berbasis Islam yang memiliki akidah shahih adalah suatu keharusan bagi setiap muslim. Bukan untuk menjadi ekslusif, tetapi kita memerlukan lingkungan yang kondusif untuk menyiram nurani kita dengan energi ketaatan.

Beberapa cara untuk mengatasi futur adalah sebagai berikut :
§ Banyak mengingat kematian dan hari akhir.
§ Melaksanakan amalan harian.
§ Tidak terfokus pada satu sisi saja dalam masalah agama.
§ Mempersiapkan diri untuk menghadapi kesulitan dalam perjuangan.
§ Berteman dengan orang yang memiliki motivasi tinggi
§ Bekerja dengan rencana
§ Menjaga dari kemaksiaan dan dosa-dosa, terutama dosa-dosa kecil yang diremehkan.

Thursday, 6 March 2008

Hari Kiamat - diingkari tapi pasti terjadi

Hari Kiamat - diingkari tapi pasti terjadi
Oleh : Najma Syira


Hari kiamat adalah hari di mana bumi beserta isinya di hancurkan, manusia di gulung oleh segala yang di hidupinya dahulu, semua luluh lantak tak bersisa. Matahari begitu dekat, seolah membakar manusia. Tiap jiwa akan merasakan panas yang hebat sampai-sampai air keringatnya dapat menutupi tubuh mereka. Binantang tidak berbeda nasibnya dengan manusia. Mereka akan mati dan hancur.

Hari kiamat banyak yang mengingkarinya, termasuk kaum muslim sendiri. Padahal secara keilmuan hal tersebut dapat dibuktikan dengan ilmu pengetahuan masa kini. Para ahli astronomi telah menyebutkan bahwa bumi dan planet-planet dalam jagat raya ini beredar pada garis edar yang teratur, bergerak mengelilingi pusat tata surya. Pada sistem tata surya kita, matahari lah pusatnya. Dan jika ada satu saja planet yang melenceng dari garis edar yang telah ditentukan maka akan terjadi tabrakan yang dahsyat, sehinga menhancurkan planet-planet itu, tidak terkecuali bumi.

Begitupun dalam Al Qur’an, fenomena kiamat sudah di kabarkan dengan sangat jelas. Banyak sekali ayat-ayat yang bercerita mengenai hari kiamat dan penggambarannya.
Hari kiamat, apakah hari kiamat itu ? tahukah kamu apakah hari kiamat itu ? ada hari itu manusia seperti kupu-kupu yang bertebaran, dan gunung-gunung seperti bulu yang di hambur-hamburkan.”
(QS. Al-Qari’ah 1-5)

Apabila terjadi hari kiamat, terjadinya tidak dapat didustakan (disangkal). (kejadian itu) merendahkan (suatu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain). Apabila bumi digoncangkan sedasyat-dasyatnya, dan gunung-gunung dihancurkan sehancur-hancurnya, maka jadilah dia debu yang berterbangan (QS. Al – Waqi’ah : 1-6)

“Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dasyat) dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya, dan manusia bertanya, ‘Mangapa bumi (jadi begini).” (QS. Al Zalzalah : 1-3)

“Apabila langit terbelah, apabila bintang-bintang jatuh beserakan dan apabila lautan dijadikan meluap.” ( QS Al – Infithar : 1-3)

Akan kemana lagi manusia mencari pertolongan jika tidak ada yang bisa menyelamatkan mereka kecuali ke imanan mereka ? akankah harta, anak dan kekuasan dapat meloloskan diri dari dasyatnya kehancuran itu ? Sedangkan orang beriman pada saat itu diselamatkan dari huru hara hari kiamat. Mereka akan dimatikan sebelum kiamat sehingga tidak perlu merasakan hal tersebut.

Untuk waktunya sendiri, tidak ada yang tahu kapan datangnya hari kiamat. Malaikat Jibril pernah bertanya kepada Rosul tentang kapan datang hari kiamat tetapi jawab Rosulullah, “yang ditanya, tidak lebih tahu dari yang bertanya.” Apa artinya ? artinya bahwa malaikat jibril pun tidak mengetahui kapan hari itu tiba. Hanya Allah saja yang mengetahui rahasia bumi dan langit. Kita sebagai hambanya hanya disuruh untuk meyakini bahwa hari itu akan tiba.

Seperti yang terdapat dalam Al Qur’an :

Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba." Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (QS. Al A’raf : 187)
Sayyid Qutb dalam tafsir Fi-Zhilalil Qur’an menafsirkan ayat di atas sebagai berikut : Kiamat adalah hal yang ghaib, termasuk perkara ghaib yang hanya diketahui Allah, sehingga Dia tidak memberitahu seorang makhluk-Nya pun mengenainya. Tetapi orang yang musyrik itu menanyakan Kiamat kepada Rosul.. pertanyaan itu bisa bernada pengujian, ata bernada heran dan merasa aneh, atau bernada menghina atau melecehkan. “Bilakah kejadiannya?” Yakni, kapan waktunya hari Kiamat yang kau tetapkan adanya itu ? …. Kemudian Al-Qur’an mengalahkan mereka dari pertanyaan tentang waktu kejadiannya ini kepada karkter dan hakikatnya, kepada perasaan kengerian dan kedasyatannya. Ketahulah, sesungguhnya perkara kiamat itu sangat besar. Ketahuilah beban kiamat itu berat huru-haranya bagi makhluk yang ada di langit dan di bumi. Diamping itu, ia tidak datang kecuali dengan tiba-tiba saat orang-orang yang lalai itu melupakannya. (2006 : 479 -480)

Dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia) dengan mereka, agar manusia itu mengetahui, bahwa janji Allah itu benar, dan bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika orang-orang itu berselisih tentang urusan mereka[877], orang-orang itu berkata: "Dirikan sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka." Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata: "Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya." (Al Kahfi : 21).
if (!document.layers)
document.write('')

Ibu Katsir dalam ringkasan tafsirnya Jilid 3 (2000 : 125 – 126) menyatakan: Banyak ulama salaf yang mengatakan, adalah kaum yanghidup pada saat itu meragukan adanya ba’ats (kebangkitan) dan hari kiamat. Di antara mereka ada yang berpandangan bahwa yang dibangkitkan itu hanya ruh tanpa jasad. Lalu Allah membangkitkan Ash-habul Kahfi supaya menjadi hujjah, dalil, dan ayat yang menunjukkan kepada adanya ba’ats.

Yang mereka perselisihkan itu tentang hari kiamat: apakah itu akan terjadi atau tidak dan apakah pembangkitan pada hari kiamat dengan jasad atau roh ataukah dengan roh saja. Maka Allah mempertemukan mereka dengan pemuda-pemuda dalam cerita ini untuk menjelaskan bahwa hari kiamat itu pasti datang dan pembangkitan itu adalah dengan tubuh dan jiwa.

TANDA – TANDA HARI KIAMAT

Di antara tanda-tanda yang disebutkan Al Qur’an dan hadits adalah diutusnya Nabi Muhammad SAW dan terbelahnya bulan di tangannya.

Menurut Syaikh Abu Bakar Al-Jazairi (2002 : 294 – 303), adapun diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai salah satu tanda dekatnya hari kiamat adalah, karena kenabiannya dijadikan Allah sebagai penutup seluruh kenabian, sehingga tiada nabi setelahnya untuk melakukan pembaharuan syariat. Dan demikian itu menunjukkan tentang kedekatan akhir kehidupan dunia. Dan Nabi Muhammad SAW bersabda ,

Aku diutus dan Kiamat adalah seperti dua ini, seraya beliau mengisyaratkan dua jarinya, jari telunjuk dan jari tengah, dan beliau menggadengkan keduannya.” (Muttafaq Alaih)

Sedangkan terbelahnya bulan sebagai salah satu tanda dekatnya hari kiamat adalah, karena Allah menyebutkannya bersamaan dengan pemberitahuan tentang tanda-tanda kedekatan kiamat, di mana Allah berfirman,

Telah dekat (datangnya) hari kiamat dan telah terbelah bulan, dan bila mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata, ‘(ini adalah) sihir yang terus menerus.” (QS. Al-Qamar : 1-2)

Sebagaimana merupakan tanda -tanda hari Kiamat adalah munculnya sejenis binatang melata yang menakjubkan bentuknya yang keluar kepada manusia dan berbicara kepada mereka sehingga mereka terpedaya karenanya. Dan demikian itu disebutkan Allah dalam firman-Nya,

Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat kami.” (QS. An-Naml : 82)

Inilah di antara tanda-tanda Kiamat yang disebutkan dalam Al Qur’an. Adapun yang disebutkan dalam sunnah, dimana sunnah juga merupakan wahyu Allah, maka Imam Muslim menyebutkan riwayat dari Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifari, ia berkata,

Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam datang kepada kami ketika sedang melakukan mudzakarah, maka beliau brekata, ‘Apa yang kamu lakukan dalam Mudzhakarah ?’ mereka menjawab, ‘Kami menyebut-nyebut tentang hari Kiamat.’ Beliau bersabda, ‘Sesungguhnya Kiamat tidak akan terjadi sehingga kamu melihat sebelumnya sepuluh tanda.’ Lalu beliau menyebutkan ; asap tebal, Dajjal, bilanatang melata, terbitnya matahari dari arah barat, turunnya Isa putera Maryam, Yakjuj dan Makjuj, tiga gerhana : gerhana di timur, gerhana di barat dan gerhana di Jazirah Arab, dan yang terakhir adalah api yang keluar dari Yaman yang menggiring manusia ke tempat mereka berkumpul. (HR Muslim)

PERMULAAN KEHANCURAN ALAM SEMESTA

Mengenai permulaan kehancuran alam semesta, Al-Jazairi (2002 : 303) menuturkan jika Allah menghendaki kehancuran alam semesta dan berakhirnya kehidupan dunia ini, maka Allah memerintahkan malaikat Israfil meniup sangkakala dengan sekali tiup untuk kehancuran alam semesta. Ketika Israfil meniup sangkakala maka terputuslah ikatan-ikatan yang memadukan bagian-bagian ala mini, sehingga bumi menjadi berguncang penuh mencekam dan menakutkan, gunng hancur berantakan menjadi debu, langit retak sehingga daya gravitasi yang dikenal pada masa sekarang menjadi pudar, bintang-bintang berserakan, matahari padam sehingga hilang semua cahaya, dan semua benda langit bagaikan tembaga yang dilebur (Al-Ma’arij :8) dan (Ar-Rahman : 37).

Kemudian dunia ini menjadi hancur bagaikan asap seperti belum diciptakan oleh Allah. Di sini kami perlu mengingatkan bahwa yang kami sebutkan tentang berbagai fenomena kehancuran alam semesta ini karena terjadinya Kiamat tidak hanya berdasarkan teori-teori alam atau ramalan manusia, tapi berlandaskan kepada kebenaran yang pasti, yaitu dari wahyu Ilahi yang disampaikan Jibril kepada Nabi Muhammad SAW.

PELAJARAN /IBROH

Ibroh dari adanya berita tentang hari kiamat ini adalah :

Sayyid Qutb berpendapat bahwa lebih utama adalah menaruhkan perhatian kepada pesiapan dan kesiapan untuk menyambut hari kiamat sebelum ia datang dengan tiba-tiba, sehingga kewaspadaan dan kehatia-hatian tidak berguna, selama mereka tidak berhati-hati sebelumnya, dan selama mereka tidak bersiap-siap menyambutnya. Mumpung masih ada waktu dan usia masih ada. Tidak seorang pun tahu Kiamat akan datang . Karena itu, sebaiknya bersegera, tidak menyia-nyiakan satu detik pun, karena bisa jadi Kiamat datang tiba-tiba setelah waktu tersebut.

Menunjukkan kekuatan dan ke Maha Perkasaan Allah yang dapat berbuat apa saja terhadap makhluk ciptaan-Nya. Alam semesta adalah makhluk yang tunduk pada aturan / sunnatullah. Manusia akan merasa kecil dihadapan Allah, jika alam semesta yang luas dapat dihancurkan dengan seketika, apalagi dirinya.


REFERENSI

Al Qur’an dan Terjemahannya, www. Alquran-digital.com. versi 2.0.
Al- Jazairi, Syaikh Abu Bakar, Akidah Mukmin, Pustaka Al – Kautsar, Jakarta, 2002.
Qutb, Sayyid, Tafsir Fi-zhilalil Qur’an, Gema Insani Press, Jakarta, 2006.
Katsir, Ibnu, Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 3, Gema Insani Press, 2000.