Thursday, 6 March 2008

Hari Kiamat - diingkari tapi pasti terjadi

Hari Kiamat - diingkari tapi pasti terjadi
Oleh : Najma Syira


Hari kiamat adalah hari di mana bumi beserta isinya di hancurkan, manusia di gulung oleh segala yang di hidupinya dahulu, semua luluh lantak tak bersisa. Matahari begitu dekat, seolah membakar manusia. Tiap jiwa akan merasakan panas yang hebat sampai-sampai air keringatnya dapat menutupi tubuh mereka. Binantang tidak berbeda nasibnya dengan manusia. Mereka akan mati dan hancur.

Hari kiamat banyak yang mengingkarinya, termasuk kaum muslim sendiri. Padahal secara keilmuan hal tersebut dapat dibuktikan dengan ilmu pengetahuan masa kini. Para ahli astronomi telah menyebutkan bahwa bumi dan planet-planet dalam jagat raya ini beredar pada garis edar yang teratur, bergerak mengelilingi pusat tata surya. Pada sistem tata surya kita, matahari lah pusatnya. Dan jika ada satu saja planet yang melenceng dari garis edar yang telah ditentukan maka akan terjadi tabrakan yang dahsyat, sehinga menhancurkan planet-planet itu, tidak terkecuali bumi.

Begitupun dalam Al Qur’an, fenomena kiamat sudah di kabarkan dengan sangat jelas. Banyak sekali ayat-ayat yang bercerita mengenai hari kiamat dan penggambarannya.
Hari kiamat, apakah hari kiamat itu ? tahukah kamu apakah hari kiamat itu ? ada hari itu manusia seperti kupu-kupu yang bertebaran, dan gunung-gunung seperti bulu yang di hambur-hamburkan.”
(QS. Al-Qari’ah 1-5)

Apabila terjadi hari kiamat, terjadinya tidak dapat didustakan (disangkal). (kejadian itu) merendahkan (suatu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain). Apabila bumi digoncangkan sedasyat-dasyatnya, dan gunung-gunung dihancurkan sehancur-hancurnya, maka jadilah dia debu yang berterbangan (QS. Al – Waqi’ah : 1-6)

“Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dasyat) dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya, dan manusia bertanya, ‘Mangapa bumi (jadi begini).” (QS. Al Zalzalah : 1-3)

“Apabila langit terbelah, apabila bintang-bintang jatuh beserakan dan apabila lautan dijadikan meluap.” ( QS Al – Infithar : 1-3)

Akan kemana lagi manusia mencari pertolongan jika tidak ada yang bisa menyelamatkan mereka kecuali ke imanan mereka ? akankah harta, anak dan kekuasan dapat meloloskan diri dari dasyatnya kehancuran itu ? Sedangkan orang beriman pada saat itu diselamatkan dari huru hara hari kiamat. Mereka akan dimatikan sebelum kiamat sehingga tidak perlu merasakan hal tersebut.

Untuk waktunya sendiri, tidak ada yang tahu kapan datangnya hari kiamat. Malaikat Jibril pernah bertanya kepada Rosul tentang kapan datang hari kiamat tetapi jawab Rosulullah, “yang ditanya, tidak lebih tahu dari yang bertanya.” Apa artinya ? artinya bahwa malaikat jibril pun tidak mengetahui kapan hari itu tiba. Hanya Allah saja yang mengetahui rahasia bumi dan langit. Kita sebagai hambanya hanya disuruh untuk meyakini bahwa hari itu akan tiba.

Seperti yang terdapat dalam Al Qur’an :

Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba." Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (QS. Al A’raf : 187)
Sayyid Qutb dalam tafsir Fi-Zhilalil Qur’an menafsirkan ayat di atas sebagai berikut : Kiamat adalah hal yang ghaib, termasuk perkara ghaib yang hanya diketahui Allah, sehingga Dia tidak memberitahu seorang makhluk-Nya pun mengenainya. Tetapi orang yang musyrik itu menanyakan Kiamat kepada Rosul.. pertanyaan itu bisa bernada pengujian, ata bernada heran dan merasa aneh, atau bernada menghina atau melecehkan. “Bilakah kejadiannya?” Yakni, kapan waktunya hari Kiamat yang kau tetapkan adanya itu ? …. Kemudian Al-Qur’an mengalahkan mereka dari pertanyaan tentang waktu kejadiannya ini kepada karkter dan hakikatnya, kepada perasaan kengerian dan kedasyatannya. Ketahulah, sesungguhnya perkara kiamat itu sangat besar. Ketahuilah beban kiamat itu berat huru-haranya bagi makhluk yang ada di langit dan di bumi. Diamping itu, ia tidak datang kecuali dengan tiba-tiba saat orang-orang yang lalai itu melupakannya. (2006 : 479 -480)

Dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia) dengan mereka, agar manusia itu mengetahui, bahwa janji Allah itu benar, dan bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika orang-orang itu berselisih tentang urusan mereka[877], orang-orang itu berkata: "Dirikan sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka." Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata: "Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya." (Al Kahfi : 21).
if (!document.layers)
document.write('')

Ibu Katsir dalam ringkasan tafsirnya Jilid 3 (2000 : 125 – 126) menyatakan: Banyak ulama salaf yang mengatakan, adalah kaum yanghidup pada saat itu meragukan adanya ba’ats (kebangkitan) dan hari kiamat. Di antara mereka ada yang berpandangan bahwa yang dibangkitkan itu hanya ruh tanpa jasad. Lalu Allah membangkitkan Ash-habul Kahfi supaya menjadi hujjah, dalil, dan ayat yang menunjukkan kepada adanya ba’ats.

Yang mereka perselisihkan itu tentang hari kiamat: apakah itu akan terjadi atau tidak dan apakah pembangkitan pada hari kiamat dengan jasad atau roh ataukah dengan roh saja. Maka Allah mempertemukan mereka dengan pemuda-pemuda dalam cerita ini untuk menjelaskan bahwa hari kiamat itu pasti datang dan pembangkitan itu adalah dengan tubuh dan jiwa.

TANDA – TANDA HARI KIAMAT

Di antara tanda-tanda yang disebutkan Al Qur’an dan hadits adalah diutusnya Nabi Muhammad SAW dan terbelahnya bulan di tangannya.

Menurut Syaikh Abu Bakar Al-Jazairi (2002 : 294 – 303), adapun diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai salah satu tanda dekatnya hari kiamat adalah, karena kenabiannya dijadikan Allah sebagai penutup seluruh kenabian, sehingga tiada nabi setelahnya untuk melakukan pembaharuan syariat. Dan demikian itu menunjukkan tentang kedekatan akhir kehidupan dunia. Dan Nabi Muhammad SAW bersabda ,

Aku diutus dan Kiamat adalah seperti dua ini, seraya beliau mengisyaratkan dua jarinya, jari telunjuk dan jari tengah, dan beliau menggadengkan keduannya.” (Muttafaq Alaih)

Sedangkan terbelahnya bulan sebagai salah satu tanda dekatnya hari kiamat adalah, karena Allah menyebutkannya bersamaan dengan pemberitahuan tentang tanda-tanda kedekatan kiamat, di mana Allah berfirman,

Telah dekat (datangnya) hari kiamat dan telah terbelah bulan, dan bila mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata, ‘(ini adalah) sihir yang terus menerus.” (QS. Al-Qamar : 1-2)

Sebagaimana merupakan tanda -tanda hari Kiamat adalah munculnya sejenis binatang melata yang menakjubkan bentuknya yang keluar kepada manusia dan berbicara kepada mereka sehingga mereka terpedaya karenanya. Dan demikian itu disebutkan Allah dalam firman-Nya,

Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat kami.” (QS. An-Naml : 82)

Inilah di antara tanda-tanda Kiamat yang disebutkan dalam Al Qur’an. Adapun yang disebutkan dalam sunnah, dimana sunnah juga merupakan wahyu Allah, maka Imam Muslim menyebutkan riwayat dari Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifari, ia berkata,

Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam datang kepada kami ketika sedang melakukan mudzakarah, maka beliau brekata, ‘Apa yang kamu lakukan dalam Mudzhakarah ?’ mereka menjawab, ‘Kami menyebut-nyebut tentang hari Kiamat.’ Beliau bersabda, ‘Sesungguhnya Kiamat tidak akan terjadi sehingga kamu melihat sebelumnya sepuluh tanda.’ Lalu beliau menyebutkan ; asap tebal, Dajjal, bilanatang melata, terbitnya matahari dari arah barat, turunnya Isa putera Maryam, Yakjuj dan Makjuj, tiga gerhana : gerhana di timur, gerhana di barat dan gerhana di Jazirah Arab, dan yang terakhir adalah api yang keluar dari Yaman yang menggiring manusia ke tempat mereka berkumpul. (HR Muslim)

PERMULAAN KEHANCURAN ALAM SEMESTA

Mengenai permulaan kehancuran alam semesta, Al-Jazairi (2002 : 303) menuturkan jika Allah menghendaki kehancuran alam semesta dan berakhirnya kehidupan dunia ini, maka Allah memerintahkan malaikat Israfil meniup sangkakala dengan sekali tiup untuk kehancuran alam semesta. Ketika Israfil meniup sangkakala maka terputuslah ikatan-ikatan yang memadukan bagian-bagian ala mini, sehingga bumi menjadi berguncang penuh mencekam dan menakutkan, gunng hancur berantakan menjadi debu, langit retak sehingga daya gravitasi yang dikenal pada masa sekarang menjadi pudar, bintang-bintang berserakan, matahari padam sehingga hilang semua cahaya, dan semua benda langit bagaikan tembaga yang dilebur (Al-Ma’arij :8) dan (Ar-Rahman : 37).

Kemudian dunia ini menjadi hancur bagaikan asap seperti belum diciptakan oleh Allah. Di sini kami perlu mengingatkan bahwa yang kami sebutkan tentang berbagai fenomena kehancuran alam semesta ini karena terjadinya Kiamat tidak hanya berdasarkan teori-teori alam atau ramalan manusia, tapi berlandaskan kepada kebenaran yang pasti, yaitu dari wahyu Ilahi yang disampaikan Jibril kepada Nabi Muhammad SAW.

PELAJARAN /IBROH

Ibroh dari adanya berita tentang hari kiamat ini adalah :

Sayyid Qutb berpendapat bahwa lebih utama adalah menaruhkan perhatian kepada pesiapan dan kesiapan untuk menyambut hari kiamat sebelum ia datang dengan tiba-tiba, sehingga kewaspadaan dan kehatia-hatian tidak berguna, selama mereka tidak berhati-hati sebelumnya, dan selama mereka tidak bersiap-siap menyambutnya. Mumpung masih ada waktu dan usia masih ada. Tidak seorang pun tahu Kiamat akan datang . Karena itu, sebaiknya bersegera, tidak menyia-nyiakan satu detik pun, karena bisa jadi Kiamat datang tiba-tiba setelah waktu tersebut.

Menunjukkan kekuatan dan ke Maha Perkasaan Allah yang dapat berbuat apa saja terhadap makhluk ciptaan-Nya. Alam semesta adalah makhluk yang tunduk pada aturan / sunnatullah. Manusia akan merasa kecil dihadapan Allah, jika alam semesta yang luas dapat dihancurkan dengan seketika, apalagi dirinya.


REFERENSI

Al Qur’an dan Terjemahannya, www. Alquran-digital.com. versi 2.0.
Al- Jazairi, Syaikh Abu Bakar, Akidah Mukmin, Pustaka Al – Kautsar, Jakarta, 2002.
Qutb, Sayyid, Tafsir Fi-zhilalil Qur’an, Gema Insani Press, Jakarta, 2006.
Katsir, Ibnu, Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 3, Gema Insani Press, 2000.



No comments: